ILMU ASBAB AL NUZUL
(Ilmu Mengenai Sebab-sebab Turunya Ayat Al Qur’an)
A.Pengertian Asbabul al Nuzul dan ilmu Asbabu al Nuzul
1.Pengertian Asbab al Nuzul
Secara etimologi Asbab adalah bentuk plural (jama’)dari kata sabab yang dalam bahasa Indonesia :Sebaba,alasan,motif,latar belakang.jadi Asbabu al nuzul adalah sebab-sebab turun,alasan-alasan turun,motif atau latar belakang turunnya Al Qura’an.
Kata Asbab di ungkapkan sebanyak delapan kali,empat kali dalam bentuk plural,empat kalai dalam bentuk singular(tunggal).yang di abadikan dalam Q:S Al kahfi :84-85,Kata Asbab bias di artikan juga “alaqah”(hubungan)Q:S 2:166,Salalim (Tangga).
Sedangkan secara Terminologi dapat di kumpulkan batas-batasan pengertian yang berhasil di formalisasikan oleh para ulama,antara lain:
- Sebab al Nuzul adalah suatu yang menjadi sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat,atau suatu pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban,atau sebagai penjelas sesuatu hokum yang di turunkan pada saat terjadinya suatu peristiwa (Subhi al Shalih)
- Sebab al Nuzul adalah sesuatu peristiwa yang menjadi sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat yang pembicaraanya berkaitan dengan peristiwa tersebut,atau sebagai penjelas mengenai sesuatu hukum pada saat terjadinya peristiwa itu di masa Rasulallah SAW atau pertannyaan yang di ajukan kepada beliau,yang karenanya turun sebuah surat atau beberapa ayat,sebagai jawaban dari Allah untuk menjelaskan terhadap peristiwa atau pertanyaan yang di ajukan (Alwi bin sayyid abbas)
سبب النزول هو ما نزلت الآية أو الآيات متحدثة عنه أمبينة لحكمه أيام وقوعه, والمعنى أنه حادثة وقعت في زمان النبي ص.م أو سؤال وجه إليه فنزلت الآية أو الأيات من الله تعالى ببيان ما يتصل بتلك الحادثة أو بجواب هذا السؤال, سواء كانت تلك الحادثة خصومة دبت أم كانت تلك الحادثة خطئا فاحشا ارتكب أم كانت تلك الحادثة تمنيا من التمنيات, أو رغبة من الرغبات, وسواء أكان ذلك السؤال الرفوع إلى النبي ص.م يتصل بأمر مضى أم بتصل بحاضر أم يتصل باستقبل.
- Sebab al Nuzul suatu peristiwa yang menjadi sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat al Qura’an.yang pembicaraanya mengenai erat kaitannya dengan peristiwa tersebut atau sebagai penjelasan mengenai sesuatu hokum pada saat itu terjadi.Yaitu ,suatu kasus yang terjadi masa Rasulallah SAW atau suatu permasalahan yang di sodorkan kepada beliau untuk di selesaikan.lalu turunlah ayat al Quran dalam menjelaskan peristiwa tersebut atau menjawab persoalan yang di sodorkan itu,baik peristiwa itu dalam bentuk persilisihan,kesalahan seius harapan.maupun pertanyaan secara langsung di tanyakan nabi SAW berkaitan dengan peristiwa masa lampau,yang sedang terjadi atau peristiwa yang bakal terjadi kelak ( Abdul ‘Azhim al Zarqani)
Definisi-definisi “asbaul al nuzul”sebagai mana di kemukakan di atas mengesankan pengertian terhadap pembagian ayat-ayat al Qura’an menjadi dua kelompok besar yaitu pertama kelompok ayat al Qura’an yang di turunkan tanpa sebab.kedua,kelompok ayat al Qura’an yang di turunkan karena sesuatu sebab tertentu.
Dengan demikian dapat di katakana,bahwa tidak semua ayat al Qura’an mempunyai sebab nuzul.
Dalam kaitan ini.perlu di kemukakan bahwa turunnya ayat-ayat al Qura’an yang di dahului oleh suatu kasus tidak selalau pada saat berlangsungnya peristiwa itu atau langsung mengiringi terjadinya suatu peristiwa,akan tetapi ada kalanya ditangguhkan beberapa hari,bahkan sampai berpuluh-puluh hari.terbukti pada kasus turunnya firman Allah surah al Kahfi(18):23:26 yang berkaitan dengan pertannyaan orang-orang Quraisiy mengenai penduduk gua,serta ayat 83 dan seterusnya tentang kisah Dzulkarnain.
Dari beberapa definisi yang telah di kemukakan di atas dapat di kemukakan,bahwa antara definisi dengan definisi yang lainnya tidaklah jauh berbeda,baik dari segi konten/isi maupun redaksinya.Hanya saja,batasan pengertian yang di kemukakan oleh Muhammad ‘Abdul ‘azhim.Oleh karma itu,unsur-unsur yang dapat di tarik dari beberapa pengertian di atas antara lain:
- Adanya peristiwa atau pertanyaan yang mendahului turunnya ayat.
- Adanya tindak lanjut dari peristiwa itu.
- Adanya kaitan yang erat antara peristiwa dengan materi ayat al Qura’an yang di turunkan.
- Adanya obyek yang dituju.
- Terjadi pada masa Rasulallah(dalam periode penurunan wahyu al Qura’an)
2.Pengertian Ilmu Asbab Al Nuzul
Yang dimaksud dengan Ilmu Asbab al Nuzul ialah:Ilmu yang dengannya di ketahui sebab turunnya sesuatu ayat atau beberapa ayat al Qura’an ,yang hanya dapat di peroleh melalui riwayat para sahabat,baik yang dialaminya secara langsung bersama-sama dengan Rasulallah SAW sendiri atau yang di terimanya dari sahabat lain yang menghadiri peristiwa yang menjadi sebab turunnya sesuatu ayat atau beberapa ayat kepada Rasulallah SAW.
Karena itu,segala apa yng diketahui tentang sebab-sebab turunnya al Qura’an di peroleh melalui mereka,berdasarkan keimanan ketaqwaan, dan kewira’ianya.Dengan demikian.maka tidak ada ilmu agama yang hilang dengan wafatnya mereka.sekalipun menurut logika,mungkin di antara mereka ada yang tidak langsung mengetahui sendiri dan tidak mudah mengetahui sebab-sebab turunnya sesuatu ayat tanpa melalui sahabat nabi yang lain.Namun pengetahuan yang di perolehanya itu walaupun perantara sahabat Nabi yang lain di pandang sebagai pengetahuan yang langsung diperoleh dari Rasulallah dengan pendengarannya sendiri tanpa melalui perantara.
B.Macam-macam Sebab al Nuzul dan Contoh-contohnya
Bila diperhatikan dengan seksama,Asbab An nuzul ayat-ayat alQura’an itu dapat dibedakan menjadi dua yaitu:pertama,segi bentuk sebab turunnya ayat.kedua,jumlah sebab dan ayat yang turun.
Dari segi bentuknya ,asbab al nuzul dapat di bagi dua yaitu:
1.Berbentuk peristiwa
2.Berbentuk pertanyaan
Adapun sebab sebab nuzul yang berbentuk peristiwa dapat di bagi tiga yaitu:
- Peristiwa berupa pertengkaraan atau persengketaan,seperti perselisihan berkecamuk yang terjadi antara segolongan dari suku aus dan golongan khazraj.Perselisihan itu timbul dari intrik-inrik atau hasil adu domba yang di sulutkan oleh orng-orang yahudi,sehingga mereka berteriak-teriak dengan mengatakansenjat-senjata.peristiwa tersebut melatarbelakangi turunnya beberapa ayat,surat Al imran :
يا أيها الذين أمنوا إن تطيعوا فريقا من الذين أتوا الكتاب يردوكم بعد إيمانكم كافرين ( ال عمرا ن : 100
“Hai orang-orang yang beriman,jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang di beri kitab,niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi kafir sesudah kamu beriman”(.Q:S 2;100)
- Peristiwa berupa keselahan yang serius,seperti peristiwa seorang sahabat yang mengimamai salat dalam keadaan sedang mabuk,sehingga mengalami kekeliruan dalam membaca suatu surat setelah al fatihah.surat di maksud adalah,surat al kafirun yang di bacanya sebagai berikut:
..... قل يا أيها الكافرون. أعبد ما تعبدون .
tanpa membaca atau mengucapkan huruf ‘la’pada ayat:
Peristiwa itu menyebabkan turunnya firman Allah berikut:
يا أيها الذين أمنوا لا تقربوا الصلاة وأنتم سكارى حتى تعلموا ما تقولون ............( النساء:43
“Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu menghampiri(melakukannya)salat sedang kamu dalam keadaan mabuk sehingga kamu mengerti(menyadari)apa yang kamu ucapkan ……”(Q:S:4:42.)
- Peristiwa berupa hasrat,cita-cita atau keinginan-keinginan.seperti kesesuaian-kesesuaian(muwafaqat)hasrat dan keinginan umar bin khatab dengan ketentuan-ketentuan ayat-ayat al Qur’an yang diturnkan Allah.Menurut riwayat dari sahabat Anas r.a ada beberapa harapan Umar yang di kemukakanya kepada nabi Muhammad SAW,kemudian turunlah ayat-ayat yang kandungannya sesuai harapan-harapan dan keinginan-keinginan Umar tersebut.
C.Berbilang sebab sedang yang turun hanya itu juga
Terkadang-kadang suatu kejadian menjadi sebab bagi dua wahyu yang di turunkan(dua ayat atau lebih).Dan itulah yang di istilahkan “ta’adudun Nazili was sababu wahidun”(berbilang yang turun sebab satu juga)
Contohnya suatu kejadian yang menjadi sebab bagi dua ayat yang di turunkan,sedang anatara yang satu dengan yang lain berselang lama,ialah hadis yang di riwayatkan oleh Ibnu jarir ath thobari,ath thobarani dan Ibnu Mardawaih dari Ibnu Abbas,ujarnya:
كان رسول الله ص.م جالسا في ظل شجرة فقال : إنه سيأتيكم إنسان ينظر إليكم بعيني الشيطان فإذا جاء فلا تكلموه. فلم يلبثوا أن اطلع رجل أزرق العينين, فدعاه رسول الله ص.م فقال : علام تستمني أنت و أصحابك. فانطلق الرجل فجأ لأصحابه فحلفوا بالله ما قالوا حتى تجاوز عنهم فأنزل الله .
“adalah Rasullah SAW duduk di bawah pohon kayu,maka bersabdalah beliau:sesungguhnya akan dating kepadamu seorang manusia yang melihat kepadamu dengan dua mata syaithon,maka apabila dia datang,janganlah kamu bicara dengan dia.tidak lama kemudian datanglah seorang lelaki yang biru matanya,maka Rasullah SAW memanggilnya dan berkata:mengapa kamu dan sahabat-sahabatmu memaki aku.orang itu pergi kemudian datang membawa teman-temannya,mereka bersumpah demi Allah,bahwa mereka tidak memaki Nabi.Terus menerus mereka mengatakan demikian sehingga Nabi mema’afkan mereka”.Maka Allah menurunkan
يحلفون بالله ما قالوا ولقد قالوا كلمة الكفر وكفروا بعد إسلامهم وهموا بما لم ينالوا وما نقموا إلا أن أغناهم الله ورسوله من فضله فإن يتوبوا يك خيرا لهم و إن يتولوا يعذبهم الله عذابا أليما في الدنيا والأخرة وما لهم في الأرض من ولي ولا نصير.
( التوبة : 73
“Mereka bersumpah dengan nama Allah,bahwa mereka tidak mengatakan(memeki)padahal mereka telah dzahirkan kalimat kufur sesudah mereka islam,dan mereka inginkan apa yang mereka tidak bisa dapati;dan mereka tidak benci,melainkan karna Allah Rasul-Nya mengayakan meeka dengan karunia-Nya.Tetapi jika mereka bertaubat .adalah bagi mereka ;dan jika mereka berpaling,Allah akan adzab mereka dengan satu adzab yang pedih di dunia dan akhirat dan tidak ada bagi mereka pembantu di bumi dan tidak ada penolong”(QS:9:At-taubat,74)
بوم يبعثهم الله جميعا فيحلفون له كما يحلفون لكم ويحسبون أنهم على شيئ ألا إنهم هم الكاذبون. استحوذ عليهم الشيطان فأنساهم ذكرالله أولئك حزب الشيطان ألا إن حزب الشيطان هم الخاسرون.( المجادلة : 19-18
“Pada hari Allah membangkitkan mereka semua,lalu mereka bersumpah kepadanya,bahwasannya mereka menyangka bahwa mereka berada atas sesuatu.Ketahuilah,sesungguhnya mereka adalah orang-orang berdusta.Syaitan telah menguasai diri mereka,maka syaitan telah menjadikan mereka lupa mengingat Allah,Mereka itu adalah partai syaitan.Ketahuilah,sesunguhnya partai syaitan itulah orang-orang yang rugi”.(QS:Al Mujadalah:19)
Inilah contoh dari miqyas-miqyas yang dipakai ahli-ahli tafsir yang muhaqiqien dalam mentarjihkan riwayat-riwayat yang menerangkan sebab nuzul.Miqyas-miqyas itu sangat teliti dan tepat serta menunjuk kepada kehalusan perasaan dan keahlian membuatnya.
Dengan miqyas-miqyas itu mudahlah bagi para imam yang terkemuka membersihkan riwayat-riwayat yang mengenai asbabunuzul dari sisipan-sisipan oleh orang-orang yang ingin membuat-buat asbabu nuzul.
ASBAB AL NUZUL
RESUME
“Diajukan untuk memenuhi Tugas mata kuliah"
DIROSAH AL QUR’AN
Disusun oleh :
Moch.Roja’I Rosan
D01209132
Dosen Pembimbing :
Drs.H.Amir Maliki
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar